Pemberdayaan Kader Posyandu Dalam Pencegahan Stunting Melalui Penerapan Promosi MP-ASI

Authors

  • Odi L. Namangdjabar Prodi Kebidanan Poltekkes Kemenkes Kupang
  • Tirza V.I Tabelak Prodi Kebidanan Poltekkes Kemenkes Kupang
  • Martina Fenansia Diaz Prodi Kebidanan Poltekkes Kemenkes Kupang
  • Hasri Yulianti Prodi Kebidanan Poltekkes Kemenkes Kupang

DOI:

https://doi.org/10.62354/healthcare.v2i1.17

Keywords:

pemberdayaan, kader posyandu, stunting, MP-ASI

Abstract

Stunting merupakan Kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan  gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Indonesia termasuk dalam urutan  tertinggi  kasus  stunting  dengan  prevalensi  37,2%. Pemerintah Kota Kupang berupaya menekan angka prevalensi Stunting di bawah 10% tahun 2024. Beberapa hasil penelitian menyebutkan terdapat hubungan signifikan antara pola asuh dengan kejadian stunting pada balita seperti pemberian ASI eksklusif pada bayi sampai dengan 6 bulan dan pemberian makanan Pendamping ASI dari usia 6 bulan sampai usia 2 tahun, oleh karena itu diperlukan peningkatan pengetahuan kader tentang bagaimana pola pengasuhan yang tepat untuk pencegahan stunting sebagai edukasi berkelanjutan kader kepada orangtua. Tujuan memberikan informasi kepada kader posyandu tentang  pencegahan terjadinya stunting pada balita dan Promosi MP-ASI. Dalam pengabmas ini metode yang dilakukan adalah pre test , Penyuluhan dan post test tentang stunting dan Promosi MPASI, Kesimpulan terdapat perubahan pengetahuan kader posyandu dari hasil pre test  66,6% mempunyai pengetahuan cukup dan setelah diberikan penyuluhan terdapat kenaikan hasil post tes 80%  mempunyai pengetahuan baik.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia 2020 [Internet]. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2020. 139 p. Available from: https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/Profil-Kesehatan-Indonesia-Tahun-2020.pdf

Teja M. Stunting Balita Indonesia Dan Penanggulangannya. Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI. 2019;XI(22):13–8.

Dinkes Provinsi NTT. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2019-2023. 2019;53(9):1689–99.

Rahmadhita K. Permasalahan Stunting dan Pencegahannya. J Ilm Kesehat Sandi Husada. 2020;11(1):225–9.

Lodia Namangdjabar O, Matusalak A, Mali B, Manalor LL, Seran AA, Boimau S V, et al. The Effectiveness of Exclusive Breastfeeding Complementary Foods Training on Knowledge of Stunted Mothers with Children under Two Years Old in Kupang City, Indonesia Corresponding author: Odi Lodia Namangdjabar. 2023;11:1096–101.

Anisa P. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 25-60 Bulan di Kelurahan Kalibaru Depok Tahun 2012. Universitas Indonesia. 2012;1–125.

Baumali A, Yulianti H. Pembentukan dan Pemberdayaan kelompok Aksi Gizi Desa untuk Penanganan gizi kurang. 2022;13(November):346–50.

Anggaraeningsih Putri NL, Yulianti hasri. Hubungan status gizi balita dan perkembangan anak balita di kelurahan liliba kecamatan oebobo. J Heal Sains [Internet]. 2022;3(7):830–6. Available from: https://www.jurnal.healthsains.co.id/index.php/jhs/article/view/545/690

Oktafiyanto PA. Gambaran Pengetahuan Kader Tentang Stunting. UMS Repos. 2022;(1):58–63.

Mimi RTJ, Haniarti, Usman. Analisis Tingkat Pengetahuan Kader Posyandu Dalam Pengukuran Antropometri Untuk Mencegah Stunting Di Wilayah Kerja Puskesmas Lapadde Kota Parepare. J Ilm Mns Dan Kesehat. 2021;4(2):279–86.

Downloads

Published

2024-03-31

Issue

Section

Articles

How to Cite

Pemberdayaan Kader Posyandu Dalam Pencegahan Stunting Melalui Penerapan Promosi MP-ASI . (2024). Health Care : Journal of Community Service, 2(1), 92-99. https://doi.org/10.62354/healthcare.v2i1.17

Similar Articles

31-40 of 85

You may also start an advanced similarity search for this article.